BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

September 22, 2009

Tangisan sebagai tanda kelemahan

"kata ayah slalu, airmata itu adalah tanda kelemahan"
potongan lirik lagu the lucky laki tersebut sangatlah benar,
jikaaa kita merasakan bahwa kita adalah hambaNya yang sangat lemah.
Tak ada tempat bergantung, memohon, mengadu dan berharap selain padaNya..

Tapi, airmata kita ini seringkali keluar jika menghadapi berbagai cobaan. Bukankah musibah2 yang Alloh berikan itu adalah nikmat? Dengan diberikannya kita berbagai cobaan, maka Alloh akan menghapus dosa2 kita. Lalu mengapa kita menangis dan mengeluh?? Ya itu karena kita masih kurang memahami akan hal ini.. Bahwa Alloh sangat mencintai kita..

Disamping itu, seseorang juga paling mudah mengeluarkan airmata jika "disakiti" oleh kekasihnya. Coba kita lihat, di mana2 airmata dengan mudahnya mengalir membasahi pipi, menghabiskan tissue cuma hanya karena merasa kecewa dengan sang kekasih. Apa yang telah sang kekasih itu berikan?? Apakah dia yang memberikan kamu mata hingga bisa melihat, telinga untuk mendengar, serta nikmat2 lainnya?? Kenapa harus merasa sedih dan kecewa ditinggal olehnya? Apa dia yang akan menjagamu setiap saat?

Sungguh malang orang yang berpikiran kritis seperti itu. Lalu apakah dia juga ingin mengingkari nikmat2 Alloh yang lain??
Al-Qurthubi berkata: cucuran air mata tergantung apa yang seorang hamba rasakan. Jika timbul karena rasa tunduk kepada keperkasaan Allah maka hal itu menjadi tangis karena takut kepada-Nya, dan jika timbul karena mengagumi dan mengharapkan keindahan-Nya maka hal ini karena rindu kepada-Nya.

Lalu, apakah hati kita tak tersentuh dan merasa takut saat mendengarkan ayat2 suci Al-Quran, yg tak ada sama skali keraguan dalamnya?? Saat membaca atau mendengar cerita2 tentang hari kiamat dan adzabNya?

Allah memuji orang yang menangis karena takut siksa-Nya dengan menjamin keamanan baginya. Mereka tersungkur dan bersujud seraya mencucurkan air mata karena perasaan tunduk dan patuh kepada Allah. Mereka mendengar ayat dengan sikap mengagungkan sehingga memberi pengaruh dalam jiwanya berupa iman, harapan, rasa takut, yang kesemuanya mengharuskan menangis serta memohon ampun kepada Robb semesta alam.

Adz-Dzahabi berkata: “Fatah al-Maushili adalah orang yang banyak menangis karena takut kepada Allah. Dia pernah melihat asap dan jilatan api berkobar di kegelapan malam, lalu ia pun pingsan. Setelah sadar ia berkata: “aku teringat seakan-akan asap neraka jahannam datang menjemputku”.

0 komentar: