UHIBBUKI / UHIBBUKA FILLAH..
sungguh ucapan yang sangat indah.
Betapa manisnya hidup dalam ikatan persaudaraan karena Alloh.. Saling mencintai karenaNya..
Lalu bagaimana jika ungkapan tersebut diungkapkan oleh seseorang kepada lawan jenisnya?
Jika diucapkan kepada istri / suami yang sudah halal, pastilah akan semakin menambah kebahagiaan mereka. Nah, jika d ucapkan oleh, untuk dan pada waktu yang belum tepat gimana??
Apa yang mentergesai pengucapan kalimat indah tersebut?
Benarkah karena Alloh? Atau hanya dorongan nafsu saja?
Wah, parah.. Dorongan nafsu tapi kok pake "karena Alloh" ?!
Jatuh Cinta akan membuat kita jatuh ke dalam cinta yang tidak berkah, terupuruk di dalamnya, terhina karenanya, membuat kita benar-benar jatuh. Membuat kita enggan bangkit dari tempat tidur karena menikmati khayalan indahnya bisa bersama dirinya, membuat kita menangis sia-sia karena merasa kehilangan dia. Menahan perasaan cinta lebih baik daripada mengungkapkannya, mengungkapkan perasaan cinta ibaratnya sebuah pemantik api yang akan membakar api asmara yang sulit dipadamkan. Jadi pertimbangkan juga dari segi maslahat dan madharatnya. Menahan untuk mengungkapakan perasaan cinta lebih maslahat bila belum siap untuk menikah, mengungkapkan perasaan cinta bahkan hampir tidak ada maslahatnya, justru madharatnya lebih besar. Bila kita bisa berpikir jernih dan memikirkan efek jangka panjang bisa kita dapati bahwa mengungkapkan perasaan cinta bila belum siap untuk menikah akan menimbulkan madharat, madharatnya yang paling kecil adalah lalai dari mengingat kepada Allah, madharat paling parah bisa menimbulkan syirik dalam hati karena mencintai selain kepada Allah seperti mencintai Allah, bahkan bisa lebih. Lain halnya bila sudah menikah, karena telah dibingkai dalam bingkai syari'ah.
Mengungkapkan cinta kepada lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan kesempatan besar tuk timbulnya fitnah. Menuruti nafsu syahwat dan lari dari syari'at Alloh.
Kenapa mesti tergesa-gesa? Apakah tidak percaya akan ketetapan Alloh? Akan segala takdir yang tertulis d kitab Lauh Mahfudz..
Sungguh..
hanyalah kesabaran dan lantunan syukur adalah penguat bagi yang sedang lara dalam perjalanan memenuhi perbekalan ini..
Sungguh..
shalatlah yang menjadi penghibur dikala punggung tak lagi kuat menanggung beban
Sungguh..
adalah do’a yang menjadi pengikat keyakinan bahwa Rabb tak mungkin meninggalkan kita sendirian..
Sungguh..
adalah bagun di sepertiga malam terakhir yang menjadi pertemuan agung untuk menguatkan azzam dan memperkuat kecintaan pada-Mu Rabb ..
Dan juga..
Bukan..
bukan kamu yang kucari…
Ketika dengan bertemu denganmu tak bertambah iman dalam hati ini..
Bukan..
bukan kamu yang kuinginkan..
Jika berbicara denganmu tak menguatkan kecintaanku pada Rabbku
Bukan..
bukan kamu yang aku perlukan..
Jika berjuang bersamamu malah membuat riya’ diri ini…
Sekali lagi bukan,
ini adalah penegas rasa dan karsa…
Bahwa kamu tak seharusnya menjadi berhala baru dalam diri ini….
aku Hanya Ingin Cinta Yang Halal
Denganmu tentu atas izinNya..
September 17, 2009
Yakinkah itu cinta karenaNya ?!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar